Pasti
bahagia rasanya ketika Anda memiliki anak untuk pertama kali. Apakah perasaan
bahagia itu masih ada hingga saat ini? Atau sudah berangsur memudar karena
tingkah laku anak yang semakin menjadi? Ketahuilah bahwa mendidik anak adalah
salah satu kesempatan melatih kesabaran.
Bila Anda
mampu mengendalikan kesabaran, tentunya kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga
akan semakin terjaga. Jika Anda bingung bagaimana melatih kesabaran dalam diri
Anda, ada baiknya Anda ikuti dan tindak lanjuti saran-saran yang dilansir
oleh Zenhabits di bawah ini.
Diam sejenak dan tarik nafas dalam-dalam. Saat emosi terasa memuncak, tarik nafas yang dalam,
lalu diamlah sejenak sambil menghitung 1 sampai 10 di dalam hati. Perlahan emosi
Anda akan berkurang dengan sendirinya.
Bayangkan jika kemarahan Anda diketahui orang lain. Apa yang Anda rasakan bila kemarahan Anda pada anak
ternyata diketahui orang lain? Pastinya Anda akan merasa malu sebagai orang
tua. Oleh karena itu, belajarlah mendidik anak dengan cara mengajar, bukan
malah menghajar.
Coba ingat seseorang. Hampir di setiap keluarga, selalu ada seseorang yang benar-benar
memiliki kesabaran yang kuat. Biasanya orang itu adalah orang tua kita, ayah
dan ibu. Coba Anda bayangkan bagaimana sikap ibu Anda yang penyabar bila
menghadapi kesulitan mendidik anak seperti yang Anda alami. Dengan kata lain,
conteklah kesabaran orang lain!
Bermanfaat atau malah sebaliknya? Sebelum meluapkan kemarahan dengan kata-kata
yang penuh emosi pada anak Anda, pikirkan sejenak apakah kata-kata Anda akan
bermanfaat dan akan semakin mendidik anak, atau malah mengajarkan kekerasan
pada anak.
Berjalan. Solusi
lain yang bisa Anda terapkan untuk menaklukkan amarah ialah dengan meluangkan
waktu 5-10 menit untuk berjalan kaki. Sebentar saja. Setidaknya 10 menit ini
akan membantu meredakan amarah di dalam dada Anda.
Belajarlah untuk mengajar. Sadarilah bahwa anak di dalam keluarga tak lebih dari
anak yang belum benar-benar mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan.
Terimalah kenyataan itu. Justru di saat kondisi seperti ini, Anda diwajibkan
untuk belajar dari buku, internet, para ahli, atau dari mana saja agar Anda
semakin baik dan bijak dalam mendidik anak.,
Buatlah persiapan. Anda tidak bisa meminta agar kehidupan keluarga Anda tidak pernah
menghadapi kesulitan. Tapi, Anda bisa mempersiapkan rencana tindakan dan
perkataan serta sikap Anda bilamana masalah kenakalan anak terjadi dalam
keluarga. Dengan cara ini, Anda akan tahu apa yang harus Anda katakan dan
lakukan agar kebahagiaan dalam keluarga tetap terjaga.
Bersyukurlah! Seberat
apapun rintangan dalam mendidik anak, tetap saja Anda jauh lebih beruntung dan
bahagia daripada para orang tua yang belum pernah memiliki anak. Kalau tidak
percaya, coba pilih satu hal yang lebih Anda suka, tidak punya anak sama sekali
atau mendidik anak dengan penuh kesabaran? Senakal apapun seorang anak, pasti orang
tuanya akan memilih pilihan kedua. Anda juga demikian ‘kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar